![]() |
JAKARTA | KompasX.com – Dunia jurnalistik kembali diwarnai ketegangan menyusul dugaan tindakan intimidasi terhadap wartawan Jawa Pos Radar Bali, Andre Sulla, oleh oknum anggota Propam Polda Bali, Aipda Putu EA, yang didampingi seseorang bernama I Nyoman alias Dede—yang mengaku sebagai wartawan, namun dituding berperilaku layaknya preman.
Merespons kegaduhan ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (DPP AWDI), Budi Wahyudin Syamsu, angkat bicara dan mendesak Polda Bali untuk segera memberikan klarifikasi dan penyelesaian yang adil.
“Tindakan intimidatif seperti ini tidak bisa dibenarkan dalam konteks apapun. Apalagi yang dilakukan oleh seseorang yang membawa atribut kehormatan institusi Kepolisian,” tegas Budi, Sabtu (6/7/2025) di Jakarta.
Pertanyakan Status Wartawan Abal-Abal
Budi juga mempertanyakan status I Nyoman alias Dede, yang disebut-sebut sebagai wartawan namun tidak diketahui jelas afiliasi media maupun organisasi profesinya.
“Saya pertanyakan, ini wartawan atau preman? Kalau memang wartawan, harusnya paham etika jurnalistik. Jika ada persoalan pemberitaan, ada hak jawab, bukan malah membawa-bawa oknum aparat dan melakukan intimidasi,” ujar Budi.
Desak Mediasi dan Klarifikasi Terbuka dari Polda Bali
DPP AWDI secara resmi meminta agar Kapolda Bali dan Kadiv Humas Polda Bali segera mengambil langkah cepat dan bijak dengan memanggil seluruh pihak yang terlibat, termasuk oknum Polwan dan individu yang mengaku wartawan tersebut.
“Kami tidak ingin persoalan ini meluas menjadi konflik nasional. Polisi dan wartawan itu sejatinya mitra. Jangan sampai hubungan ini tercoreng oleh ulah segelintir oknum,” tambah Budi.
Wartawan Harus Profesional, Bukan Abal-Abal
Budi juga mengingatkan seluruh pemangku kepentingan agar lebih selektif dalam menilai profesi wartawan. Ke depan, kata dia, penting untuk mengevaluasi kinerja wartawan berdasarkan uji kompetensi (UKW) dan kepatuhan terhadap UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Wartawan sejati tidak akan menggunakan kekerasan atau tekanan. Kalau benar ada oknum yang mengaku wartawan tapi mengintimidasi, maka patut diduga itu wartawan abal-abal. Ini harus ditindak tegas,” ujarnya.
AWDI Serukan Penyelesaian Damai dan Tegas
Di tengah maraknya persoalan antara jurnalis dan oknum aparat, DPP AWDI menyerukan agar semua pihak mengedepankan penyelesaian bermartabat, tidak saling menyudutkan, dan tetap menjaga kemitraan pers dan kepolisian sebagai pilar demokrasi dan keamanan nasional.
“Kami harap masalah ini tidak berlarut-larut. Jangan sampai institusi tercoreng karena ulah oknum. Mari duduk bersama dan selesaikan dengan kepala dingin,” pungkas Budi.