![]() |
Foto yang didapat dari beberapa sumber dengan adanya kegiatan judi sabung ayam di Purbalingga |
Lebih mengejutkan lagi, arena ini diduga dibekingi seorang oknum anggota DPR RI yang bukan hanya berperan sebagai pelindung, tapi juga pemilik lokasi tempat ajang perjudian tersebut berlangsung. Informasi yang dihimpun menyebut sang oknum turut mengatur “pengkondisian wilayah” agar aparat tak berkutik.
“Ini bukan sabung ayam biasa. Ini turnamen judi berjaringan antar daerah. Bahkan hadiah utama berupa sepeda motor bukan hal yang aneh lagi,” ungkap salah satu narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Dari Gombong Hingga Tegal: Jaringan Judi Antar-Kota
Tak kurang dari 12 kota mengirim peserta: dari Gombong, Cilacap, Wangon, Cimangu, hingga Tegal. Format pertandingan tersusun rapi, lengkap dengan sistem “bracket” dan manajemen pertandingan yang mencerminkan profesionalitas tinggi—namun di balik itu semua, praktik perjudian terang-terangan berlangsung tanpa sentuhan hukum.
Aktivitas ini digelar rutin setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, dengan pengamanan ketat dan sistem “mata-mata” di titik-titik strategis. Bahkan disebutkan adanya CCTV tersembunyi dan pos jaga bersandi untuk mendeteksi kedatangan aparat.
Aparat Bungkam, Warga Geram
Mirisnya, meski aktivitas ini sudah menjadi rahasia umum di kalangan warga, Polresta Purbalingga dan Polsek Bukateja justru memilih diam. Tak satu pun tindakan represif atau pembubaran pernah terjadi. Ketika diminta konfirmasi, beberapa pejabat setempat justru menghindar atau mengaku “tidak tahu menahu”.
“Ini jelas mencoreng wibawa hukum. Kalau aparat tidak mampu membongkar ini, bagaimana mungkin publik percaya pada penegakan hukum?” ujar salah satu tokoh masyarakat.
Desakan Masyarakat: KPK Harus Turun Tangan
Kini, desakan publik mengarah langsung ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Jawa Tengah, bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar praktik bekingan dan aliran dana ilegal dalam kasus ini. Ada dugaan kuat bahwa aktivitas ini dilindungi oleh suap berlapis kepada pihak-pihak tertentu, mulai dari tokoh politik hingga aparat.
Pertanyaan yang Menggema:
Siapa oknum anggota DPR yang diduga menjadi beking dan pemilik arena sabung ayam ini?
Mengapa kepolisian di wilayah Purbalingga tidak bertindak, meski aktivitas ini massif dan terbuka?
Apakah ada “uang pengamanan” yang membuat hukum terkesan lumpuh?
"Negara Jangan Kalah oleh Arena Judi"
Jika benar negara dan hukum harus tunduk di hadapan arena sabung ayam ilegal, maka kemana lagi rakyat harus menggantungkan harapan pada keadilan?
Tim investigasi media akan terus menggali data dan mengikuti jejak uang yang mengalir dalam pusaran perjudian ini. Nama-nama besar yang bermain di belakang layar akan diungkap—dengan satu tujuan: membongkar jaringan judi yang kini tumbuh subur di bawah naungan kekuasaan dan pembiaran.
“Jangan biarkan hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas.”
Red/Rime