KOMPASX. COM//INDRAMAYU/,Puluhan warga Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang terdiri dari keluarga Awak Mobil Tangki (AMT) menggelar aksi protes di depan kantor TBBM (Terminal Bahan Bakar Minyak) Integreted Terminal Balongan, Jumat sore (18/10) kemarin.
Protes yang dilakukan warga pribumi Balongan ini didominasi laki-laki dari keluarga supir dan kernet mobil tangki BBM (Bahan Bakar Minyak).
Dalam protesnya, warga Balongan menuntut agar pihak management mengaktifkan kembali empat supir tangki BBM yang diberhentikan (dinonanakrifkan) sepihak pada periode bulan Agustus-Oktober 2025 kemarin.
"Terkait AMT (Awak mobil tangki) yang bermasalah, kami minta jangan di PHK permanen. Kita dari AMT, keluarga dan saudara saudaranya yang notabenenya warga asli Balongan meminta ke pimpinan ITB TBBM Balongan supaya bisa dipekerjakan kembali,"ujar salah satu pendemo, Itak Haryanto (45) warga setempat di lokasi depan kantor TBBM Balongan.
Menurutnya, mereka yang diberhentikan adalah teman dan saudara AMT warga Balongan yakni, Azis Hanafi, Kevin Mulyadi, Zakaria dan Khoerul Rohimin.
Ditegaskan Itak, PHK sepihak kepada supir pribumi ini jelas menunjukan arogansi pemimpin Pertamina ITB Balongan yang terkesan melawan warga.
"Kami mendesak agar pak Gema Ramadhan Maneger ITB (Integreted Terminal Balongan) agar mengaktifkan kembali supir yang sudah 3 bulan dinonakrifkan. Kami pribumi dan masyarakat penyangga mau makan apa kalau pihak Pertamina bersikeras memberhentikan para supir?. Kami juga meminta kepada pak Anton Rudianto Site Superviser (SS) di ITB TBBM jangan terlalu arogan dan diminta bersikap luwes, bijak dalam menangani kinerja para supir. Kalau kamu (Anton) tetap arogan, kami juga bisa tegas keras melakukan melawan,"tambah keluarga AMT lainnya, Rudi (50).
Menurut Rudi, jika ada kesalahan dalam bekerja seyogyanya diberikan teguran, jangan main pecat.
"Jadilah pendatang yang baik agar mendapat dukungan warga pribumi dan bersinergi untuk saling menjaga, dan mendukung keberlangsungan disini agar kondusif"tegasnya.
Saat protes puluhan AMT ini ditemui Sugiharto, Kasek Security Pertamina CNT Jakarta dan Kasek Pertamina ITB Balongan. Keduanya menampung keluhan dari AMT dan keluarganya.
"Keluhan ini saya sampaikan ke pihak pusat. Mudah-mudahan ada kebijakan untuk diaktifkan kembali,"ucap Sugiharto saat itu.
Faktanya, dalam perkembangannta, AMT mendapat kabar jika 4 awak mobil tangki/supir yang dinonaktifkan kabarnya akan diberhentikan secara permanen. "Jika tidak diperhatikan, keluarga AMT yang merupakan 100 persen pribumi Balongan akan protes dan demo kembali dengan jumlah massa yang lebih besar,"tegas lelaki yang biasa dipanggil Itak.
Hingga berita ini ditayangkan, baik Manager ITB, Gema Ramadhan maupun Site Superviser ITB TBBM Balongan belum memberikan komentar. Kedua orang penting di ITB yang dihubungi Intijayakoran.co lewat WhatsApp, Senin (20/10) tidak merespon.
Bantuan Susu Distop
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Balongan juga di demo warga setempat, Selasa (23/9) kemarin.
Massa yang menamakan diri Forum Masyarakat Balongan Bersatu melakukan demo di lingkungan Pertamina Balongan. Tuntutan utama dalam aksi tersebut adalah meminta agar bantuan susu yang dihentikan oleh Pertamina dapat diaktifkan kembali.
“Kami atas nama Forum Masyarakat Balongan Bersatu berharap bantuan susu itu terus berlanjut sampai Pertamina bangkrut” ujar Akso Surya Darmawangsa salah satu warga di lokasi.
Selain soal bantuan susu, Pertamina juga didesak untuk kembali rutin menggelar pengobatan gratis dan mengadakan BLK untuk warga sekitar. Tujuannya, agar warga penyangga punya skil dengan harapan dapat dipekerjakan di Pertamina Balongan.
Warga juga menuntut pengobatan gratis di rumah sakit milik Pertamina, baik RS Pertamina Balongan ataupun RS Pusat Pertamina. Hal tersebut merupakan kompensasi atas dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh keberadaan Pertamina di wilayah mereka. Mereka juga meminta agar Pertamina membangun Balai Latihan Kerja (BLK) seperti yang dilakukan Pertamina EP Cepu di Jawa Tengah, agar warga dapat memperoleh pelatihan resmi dan bersertifikat di bidang Migas.
“Mestinya, pertamina wajib untuk mendidik dan merekrut masyarakat sekitar sebagai karyawan. Maka berilah keahlian dengan membangun BLK ,”jelas Akso.
Menurut Akso, tuntutan lainnya meliputi beasiswa berkala satu kepala keluarga satu sarjana, pembangunan breakwater permanen seperti yang dilakukan PT Pertamina RU IV Cilacap, serta penyediaan lima unit mobil siaga untuk setiap blok pemukiman di Desa Balongan.
“Untuk yang tidak dipekerjakan di Pertamina, buka pemberdayaan ekonomi mikro dan makro. Ini diperuntukkan bagi warga yang tidak bisa bekerja di proyek, sebagai pengganti dibangunkan ekonomi mikro dan makro untuk masyarakat Balongan sejahtera,” tambahnya.
Dalam aksi tersebut, nassa aksi terlihat memenuhi area sekitar kantor Pertamina, tenda darurat didirikan untuk menutup Jalan Desa Balongan di depan kantorNn Pertamina.
“Pertemuan dengan Pertamina tadi deadlock. Intinya Pertamina memaksakan keinginan mereka dan kita juga memaksakan keinginan kita,”tegas Akso.
Dalam pertemuan tersebut, Pertamina mengungkapkan bahwa program bantuan susu terpaksa dihentikan karena terbentur regulasi.
Namun, warga tetap menginginkan agar bantuan susu tersebut dilanjutkan. Pertamina menawarkan gedung serbaguna dan Posyandu sebagai solusi, namun tawaran tersebut ditolak warga.
“Dibanding gedung serba guna, warga lebih ingin adanya BLK untuk memfasilitasi warga bisa bekerja di Pertamina,”tutup Akso sambil menambahkan bantuan susu segera diberikan karena sudah 9 bulan lebih ini dihentikan karena adanya program-program pengalihan yang tidak rasional.
Dalam aksi keluarga supir kemarin, tampak petugas kepolisian juga bersiaga di lokasi untuk mengamankan aksi dan protes warga setempat berjalan kondusif. (Cho)