![]() |
Foto ketika kegiatan berlangsung |
“MFT secara terang-terangan berbicara kasar dan menantang berkelahi melalui WhatsApp saat kami minta konfirmasi,” ujar salah satu pimpinan redaksi KompasX.com, Sabtu (28/6/2025).
Mafia BBM Subsidi Diduga Dibiarkan Beraksi, SPBU dan APH Dituding Tutup Mata
Fakta lapangan yang ditemukan tim gabungan media sungguh mengerikan. Dalam investigasi pada Sabtu (28/6), MFT tampak bebas mengisi BBM subsidi jenis solar tanpa pengawasan, menggunakan jeriken besar dan beroperasi berulang kali dalam sehari. Kejadian ini berlangsung di SPBU yang seharusnya diawasi ketat oleh pihak pengelola dan aparat penegak hukum.
Lebih dari itu, SPBU 44.521.16 terkesan membiarkan praktik ilegal ini terjadi, bahkan tidak melakukan pencegahan, seolah-olah menjadi bagian dari skenario mafia BBM yang telah lama mengakar.
“Ini bukan hanya pelanggaran teknis, ini adalah bentuk nyata pengkhianatan terhadap rakyat. SPBU dan mafia BBM ini secara sadar mengambil hak rakyat kecil,” tegas tim investigasi.
Data Sudah Diungkap, Tapi APH Bungkam?
Pada 1 Juni 2025, tim media gabungan bahkan telah menemukan identitas dan lokasi tempat tinggal MFT di Jalan Kedung Kelor No.1, Panjatan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Namun hingga berita ini diterbitkan, tidak ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum, seolah-olah ada kekuatan besar yang melindungi praktik kotor ini.
“Manipulasi BBM subsidi adalah kejahatan ekonomi. Jika APH tidak bergerak, patut dipertanyakan keberpihakannya,” ungkap salah satu jurnalis senior.
Intimidasi terhadap Media: Upaya Membungkam Kebenaran
Bukannya memberi klarifikasi, pihak MFT justru memilih mengintimidasi dan mengancam awak media. Tindakan ini adalah bentuk perlawanan terhadap kebebasan pers dan pengingkaran terhadap transparansi.
Namun demikian, tim media memastikan bahwa seluruh pemberitaan telah memenuhi kaidah jurnalistik, berdasarkan data, bukti visual, dan kesaksian langsung di lapangan.
“Kami tidak akan diam. Kami akan melaporkan ini ke aparat kepolisian. Kami punya bukti kuat dan akan kawal sampai tuntas,” tegas redaksi.
Jurnalisme Melawan Mafia!
Praktik ini bukan sekadar soal jeriken dan BBM. Ini adalah soal ketidakadilan yang terstruktur, sistemik, dan masif. Ketika mafia BBM bisa menghisap sumber daya negara tanpa rasa bersalah, dan aparat maupun pengelola SPBU hanya diam, maka media lah yang harus berdiri di garis depan.