UNGARAN | KompasX.com – Suasana gegap gempita membahana di GOR Wujil, Ungaran, Kabupaten Semarang, saat Street Boxing Event 2025 digelar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79. Bukan sekadar pertarungan fisik, event ini menjelma menjadi panggung edukasi dan pembentukan karakter bagi generasi muda, sekaligus solusi cerdas mengatasi kekerasan jalanan yang marak belakangan ini.
Diselenggarakan oleh Polda Jawa Tengah, acara ini menyatukan semangat olahraga, nasionalisme, dan pembinaan pemuda dalam satu arena. Sebanyak 130 petinju dari 25 kontingen se-Jawa Tengah berlaga memperebutkan Piala Kapolda Jateng.
Kapolda Jateng: “Petarung Hebat Tak Hanya di Ring, Tapi Juga di Masyarakat”
Dalam sambutannya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menegaskan bahwa kegiatan ini adalah komitmen nyata Polri untuk mendekatkan diri pada masyarakat melalui pendekatan humanis dan edukatif.
“Kami ingin generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang terdidik, terlatih, dan teruji. Street Boxing ini bukan hanya olahraga, ini investasi karakter. Di sinilah mental, kedisiplinan, dan sportivitas ditempa,” tegas Kapolda, disambut tepuk tangan meriah para penonton.
Tema “Bersama Polda Jateng, Pemuda Terdidik, Terlatih, dan Teruji” pun terasa bukan sekadar slogan, tapi nyata di tengah semangat para peserta dan dukungan antusias masyarakat.
Redam Kekerasan Jalanan, Tumbuhkan Solidaritas
Street Boxing bukan hanya soal menang atau kalah. Ini adalah bagian dari upaya strategis Polda Jateng dalam meredam konflik remaja, seperti tawuran dan perkelahian jalanan, yang kerap meresahkan warga.
“Kami ingin anak-anak muda punya ruang positif menyalurkan energi. Daripada tawuran, lebih baik salurkan lewat ring tinju dengan sportif dan terhormat,” ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto.
Tiga Kelas, 65 Pertandingan, Hadiah & Prestise
Event ini terbagi dalam tiga kelas utama:
Pra-Yunior (pelajar dan mahasiswa),
Umum (atlet pemula dan masyarakat),
Senior (atlet berpengalaman).
Total 65 pertandingan digelar secara profesional dengan sistem eliminasi tunggal. Penimbangan badan ketat, pertandingan dijaga wasit tersertifikasi, dan penonton bisa menyaksikan secara gratis.
Pemenang mendapat medali, piagam, uang pembinaan, serta Kapolda Cup sebagai simbol supremasi. Bahkan, peserta yang tidak menang pun tetap diberi apresiasi hadiah hiburan.
“Setiap peserta adalah juara karena sudah berani bertanding. Ini bukan hanya pertarungan fisik, tapi ajang membentuk mental juara,” ujar salah satu pelatih kontingen dari Solo.
Pesan Moral dan Sosial di Balik Pukulan
Atmosfer di GOR Wujil bukan hanya penuh adrenalin, tapi juga penuh nilai edukatif. Para penonton, banyak di antaranya pelajar, belajar langsung tentang fair play, disiplin, dan respek—hal yang tak bisa diajarkan di ruang kelas.
“Kami harap event ini rutin diadakan, karena sangat bermanfaat untuk anak muda agar terhindar dari pergaulan negatif,” kata seorang orang tua yang datang bersama anaknya dari Salatiga.
Jateng Menuju Generasi Emas Bebas Kekerasan
Melalui Street Boxing Event ini, Polda Jateng menegaskan bahwa olahraga bisa menjadi instrumen luar biasa dalam membentuk masa depan generasi bangsa.
“Jangan beri ruang untuk kekerasan! Mari jadikan olahraga sebagai gaya hidup, dan Jawa Tengah sebagai rumah bagi pemuda-pemuda berprestasi,” tutup Kombes Artanto.