PURWOREJO |KompasX.com – Suhu politik di tingkat desa kembali memanas. Masyarakat Desa Kaliwatu Kranggan, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, dengan tegas menolak rencana pengaktifan kembali seorang perangkat desa berinisial MK.
Penolakan itu bukan tanpa alasan. Warga mengaku khawatir suasana desa yang selama ini kondusif akan kembali memanas jika MK kembali menduduki jabatan lamanya.
83 Persen Warga Tandatangani Petisi Penolakan
Penolakan besar-besaran itu ditunjukkan dengan adanya petisi resmi yang ditandatangani sekitar 83% warga Kaliwatu Kranggan.
Langkah ini menjadi bukti kuat bahwa suara penolakan bukan datang dari segelintir orang, melainkan merupakan aspirasi kolektif masyarakat.
“Kami menolak keras jika MK kembali aktif. Warga khawatir masalah-masalah lama akan muncul lagi. Kami ingin desa ini tetap damai dan tidak gaduh,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (13/11/2025).
Warga Tak Ingin Konflik Lama Terulang
Menurut beberapa warga, kehadiran MK berpotensi memicu kembali ketegangan sosial dan konflik internal yang pernah terjadi di masa lalu.
“Kami ingin suasana desa tetap kondusif. Jangan sampai ada keresahan baru hanya karena keputusan yang tidak memperhatikan perasaan warga,” imbuh warga lainnya.
Mereka menilai, perangkat desa seharusnya menjadi teladan dan perekat masyarakat, bukan sumber perpecahan.
Pemerintah Desa Akan Ambil Langkah Hati-hati
Kepala Desa Kaliwatu Kranggan, Suharjono, membenarkan adanya gelombang penolakan tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah desa akan menampung aspirasi warga dan mencari solusi terbaik.
“Benar, kami menerima aspirasi penolakan dari warga. Pemerintah desa akan menindaklanjutinya dengan serius dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menjaga kondusivitas,” tegas Suharjono.
Ia juga memastikan bahwa keputusan apapun yang diambil nantinya akan berdasarkan kepentingan masyarakat luas dan prinsip keadilan.
Menjaga Desa Tetap Amanah dan Harmonis
Kasus ini menjadi cermin penting bagi pemerintah desa dalam menjaga kepercayaan publik.
Aspirasi warga yang solid menunjukkan bahwa masyarakat kini semakin berani bersuara demi pemerintahan yang bersih dan amanah.
“Kami tidak menolak orangnya, tapi menolak potensi masalahnya. Desa harus dijaga agar tetap damai,” ujar seorang tokoh masyarakat.
Hingga kini, masyarakat Kaliwatu Kranggan menanti langkah konkret dari pemerintah desa dan kecamatan untuk menegakkan aspirasi rakyat.
Mereka berharap keputusan yang diambil tidak sekadar administratif, tetapi juga berpihak pada ketenteraman sosial.
(Edvin Riswanto)
