Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Banjir Rob di Semarang, Warga Pesisir Habiskan Rp 100 Juta untuk Bertahan Setiap Dua Tahun

Selasa, November 19, 2024 | November 19, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-19T15:34:29Z

Saat pelajar yang tinggal di Tambak Lorok, Kota Semarang, Jawa Tengah menerjang banjir rob, S

Semarang, KOMPAS x
— Banjir rob yang melanda kawasan pesisir Kota Semarang, khususnya di Tambak Lorok, terus menjadi masalah serius bagi warga setempat. Warga kerap kali harus merogoh kocek hingga Rp 100 juta setiap dua tahun untuk meninggikan rumah mereka demi menghindari dampak rob.


Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati, atau yang akrab disapa Mbak Ita, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi ini. "Nelayan di sini setiap dua tahun harus mengeluarkan biaya besar untuk memperbaiki rumah mereka akibat rob," ujar Mbak Ita dalam keterangan persnya pada Senin (18/11/2024).


Biaya yang cukup besar ini turut berdampak pada aspek pendidikan dan kebutuhan dasar warga lainnya. “Demi meninggikan rumah, banyak warga terpaksa menyisihkan dana yang seharusnya dialokasikan untuk pendidikan anak dan kebutuhan keluarga,” tambahnya.


Pemerintah Kota Semarang, bekerja sama dengan berbagai pihak, telah membangun tanggul penahan air laut atau sheet pile senilai Rp 230 miliar untuk menekan dampak rob di Tambak Lorok. Namun, perbaikan infrastruktur ini masih membutuhkan dukungan dari seluruh pihak agar efektivitasnya maksimal.


Mbak Ita juga mengajak masyarakat menjaga sarana-prasarana yang telah dibangun agar dapat berfungsi optimal serta menjadi potensi destinasi wisata di masa depan. Pemerintah bersama sejumlah pihak juga telah menanam 400 bibit pohon di kawasan tersebut sebagai bagian dari upaya jangka panjang penanganan rob.


Masalah banjir rob di Semarang menunjukkan bahwa solusi terpadu antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan kesejahteraan warga pesisir tetap terjaga.

(Red/Dirga)


×
Berita Terbaru Update