![]() |
Foto istimewa Pengurus PWI JATENG |
Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS, menilai tahun 2024 menjadi momen transisi yang penuh tantangan, baik bagi demokrasi maupun dunia media. “Tahun politik ini menandai peralihan kepemimpinan di tingkat nasional dan daerah, sekaligus menuntut insan pers untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi tanpa mengesampingkan etika,” ujar Amir dalam konferensi pers di Semarang, Jumat (27/12/2024).
Kode Etik, Pilar Utama Wartawan
Amir menegaskan bahwa Kode Etik Jurnalistik (KEJ) harus tetap menjadi landasan utama bagi setiap wartawan dalam menjalankan tugas. “Wartawan harus menjunjung tinggi integritas, tidak tergoda mengejar sensasi, dan selalu mengutamakan tanggung jawab kepada publik,” katanya. Hal ini menjadi poin pertama pernyataan sikap PWI Jateng.
Menjernihkan Informasi di Tengah Arus Digital
Pada poin kedua, PWI Jateng menyerukan peran media mainstream sebagai penyaring dan penjaga fakta di tengah keruhnya ruang digital akibat algoritma media sosial. “Media tidak boleh sekadar mengejar viralitas. Keakuratan dan relevansi informasi harus menjadi prioritas,” tegas Amir.
Pengaturan Penggunaan AI dalam Jurnalistik
Kemajuan teknologi, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam produksi konten, menjadi fokus pada poin ketiga. PWI Jateng meminta Dewan Pers segera menetapkan pedoman penggunaan AI agar tetap selaras dengan prinsip etika jurnalistik. “Tanpa regulasi yang jelas, AI berpotensi merusak integritas karya jurnalistik,” jelasnya.
Kepercayaan Publik dan Profesionalisme
Pada poin keempat hingga keenam, PWI Jateng menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik melalui akurasi, verifikasi ketat, dan profesionalisme media. “Tanggung jawab media adalah menyampaikan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan opini yang membingungkan publik,” tambah Amir.
Membangun Sinergi dengan Pemerintah Baru
Sebagai poin terakhir, PWI Jateng mengajak pemerintah hasil Pilkada serentak 2024 untuk membangun sinergi yang sehat dengan media. “Kerjasama yang harmonis antara pemerintah dan pers akan mendukung transparansi serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Amir.
Refleksi Menuju 2025
Refleksi akhir tahun ini menjadi pengingat bagi insan pers untuk terus menjaga integritas di tengah tantangan teknologi dan dinamika sosial. “Tahun 2025 membawa tantangan baru. Wartawan harus tetap teguh sebagai penjaga kebenaran, sekaligus pengawal demokrasi,” pungkas Amir.
Laporan: Toni