Salatiga | kompasX.com — Awan duka menyelimuti dunia seni rupa tanah air. Salah satu putra terbaik Salatiga, Isworo, pelukis senior yang namanya telah melanglang nusantara dengan karya-karya penuh warna dan makna, tutup usia pada Jumat sore ini dalam usia 77 tahun. Kepergiannya menjadi luka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan dunia seni Indonesia.
Suasana haru menyelimuti rumah duka di Salatiga. Sejak kabar wafatnya menyebar, para kerabat, sahabat, murid, serta pecinta seni dari berbagai penjuru segera berdatangan untuk mengucapkan salam terakhir. Tangis dan pelukan mengisi ruang tamu sederhana tempat jasad sang maestro dibaringkan.
Isworo bukan sekadar pelukis—ia adalah sosok penuh cinta, sederhana, dan hangat. Sejak kecil, ia telah menunjukkan ketertarikan pada seni lukis. Dari lomba demi lomba yang ia menangkan, hingga karya-karya agung yang kini menghiasi dinding gereja, hotel, kantor, dan ruang publik lainnya, nama Isworo terus bersinar dan tak pernah padam.
Lukisannya bukan hanya indah di mata, tetapi menyentuh hati. Realisme tajam yang dipadukan dengan permainan warna yang hidup telah menjadikannya legenda di antara para seniman lukis Indonesia. Namun di balik kebesarannya, Isworo selalu bersikap rendah hati. Ia mudah tersenyum, ringan tangan, dan senang berbagi.
“Kami benar-benar kehilangan,” ujar Jack, sahabat karib sekaligus seorang pengacara. Dengan suara bergetar, ia mengenang kebersamaan mereka. “Beliau sering datang ke rumah. Kita ngobrol, bercanda, makan bakmi bareng. Sederhana, tapi penuh tawa. Semangat beliau dalam berkarya sampai akhir hayat sungguh luar biasa.”
Meski di usia senja, Isworo tetap aktif berjalan kaki menyapa teman-temannya. Ia percaya bahwa hidup harus terus dijalani dengan semangat, pertemanan, dan karya. Tak heran, hampir semua yang mengenalnya memiliki kenangan manis bersamanya.
"Almarhum bukan hanya seniman, tapi juga sahabat, guru, dan panutan. Banyak nilai-nilai kehidupan yang kami pelajari dari beliau," tambah salah satu muridnya yang datang dari luar kota untuk melayat.
Kepergian Isworo menyisakan kehampaan yang sulit tergantikan. Dunia seni rupa kehilangan salah satu cahaya terbaiknya, namun warisan lukisan dan keteladanan hidupnya akan terus hidup dalam ingatan banyak orang.
Selamat jalan, Maestro Isworo. Karyamu abadi, jejakmu takkan pernah hilang, dan cintamu pada seni akan terus menjadi pelita. Semoga engkau tenang dalam dekapan kasih sayang Tuhan Yang Maha Pengasih. Amin. Red/jhon