.jpg) |
| Foto istimewa |
SULAWESI SELATAN | kompasX.com – Nama Tanggo kini viral dan menjadi simbol lemahnya penegakan hukum di Sulawesi Selatan. Pria yang mengaku sebagai bos besar judi kupon putih (togel) ini terang-terangan menyatakan dirinya adalah otak dari bisnis perjudian ilegal yang telah merajalela di sembilan kabupaten/kota, yakni Palopo, Toraja, Toraja Utara, Sidrap, Pangkep, Masamba, Barru, Maros, dan Parepare.
Dalam pernyataan menghebohkan kepada media online detikinews.id, Tanggo berkata lantang:
"Saya Tanggo dan saya bos di bisnis judi togel. Soal media, kami punya orang yang atur semua satu pintu, hubungi saja GT."
Pernyataan itu langsung menyulut kemarahan masyarakat dan kalangan aktivis anti-mafia perjudian. Mereka menilai ini sebagai tamparan keras bagi institusi penegak hukum, khususnya Polda Sulawesi Selatan, yang hingga kini belum mengambil langkah tegas meski aktivitas ilegal tersebut sudah menjadi rahasia umum.
Kebal Hukum dan Diduga Dilindungi Oknum
Tanggo disebut-sebut tinggal nyaman di kawasan Toraja Utara, di rumah seorang wanita yang dikenal dengan nama Mama WD. Praktik haramnya berjalan mulus tanpa hambatan, bahkan disebut kebal hukum, meskipun aktivitasnya diketahui aparat.
Lebih mencengangkan lagi, Tanggo juga diduga melibatkan seorang oknum wartawan berinisial GT sebagai tameng dari pemberitaan negatif. Modusnya: menyaring dan mengendalikan informasi di media agar kegiatan ilegal tetap tersembunyi dari pantauan publik.
“Tanggo itu raja kecil. Banyak yang sudah coba lapor, tapi tidak ada yang berani sentuh dia. Apalagi ada oknum media yang malah lindungi,” ujar salah satu narasumber yang identitasnya dirahasiakan.
Desakan Publik: Kapolda Harus Turun Tangan!
Kegeraman masyarakat kian memuncak. Sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat mendesak Kapolda Sulsel segera turun tangan dan memerintahkan penangkapan terhadap Tanggo, serta membongkar jaringan mafia judi yang dilindungi oknum media maupun aparat.
“Ini bukan hanya masalah perjudian. Ini soal harga diri hukum! Kalau aparat takut atau tutup mata, maka rakyat kehilangan harapan,” ujar salah satu tokoh pemuda Toraja.
Tantangan Penegakan Hukum di Sulsel
Kasus Tanggo membuka borok lama: dugaan keterlibatan oknum dalam bisnis haram yang menggurita dan menggunakan segala cara untuk tetap bertahan. Bila tidak segera ditangani, ini dapat mencoreng citra institusi kepolisian dan mengancam stabilitas sosial masyarakat.
Saat berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kapolda Sulawesi Selatan. Namun tekanan publik terus bergema agar tidak ada lagi impunitas bagi bandar-bandar judi seperti Tanggo yang telah mencemari nama baik wilayah Sulawesi Selatan.
Laporan: isk
