Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Sekda Sambas Tegaskan ODF Bukan Sekadar Target, Tapi Warisan Peradaban Bersih

Jumat, Agustus 15, 2025 | Agustus 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-15T11:33:26Z

 


Kompasx01.Com// Sambas, 12 Agustus 2025 —di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, lantunan kata-kata Sekretaris Daerah Ir. H. Fery Madagaskar, M.Si. siang itu bukan sekadar pembukaan acara. Ia ibarat isyarat bahwa peradaban yang maju tak hanya diukur dari gedung tinggi dan jalan mulus, tetapi dari cara warganya menjaga kesucian tanah tempat mereka berpijak.


Melalui Rapat Koordinasi Lintas Sektor Percepatan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Pemkab Sambas mengajak seluruh perangkat daerah, lembaga vertikal, tokoh masyarakat, hingga komunitas desa untuk bersama-sama menutup lembaran lama kebiasaan yang mencederai kesehatan dan lingkungan.


> “Percepatan ODF memerlukan komitmen dan kolaborasi semua pihak. Sanitasi yang layak adalah pondasi kesehatan masyarakat, dan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta,” tegas Fery.


ODF: Dari Kebiasaan ke Peradaban

Program ODF bukan sekadar proyek fisik membangun jamban, tetapi transformasi perilaku—dari kebiasaan menjadi kesadaran, dari kesadaran menjadi budaya. Kabupaten Sambas, seperti daerah-daerah lain yang telah sukses meraih predikat ODF, menempatkan sanitasi sebagai salah satu pilar Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-6: air bersih dan sanitasi layak untuk semua.


Di banyak desa, buang air besar sembarangan bukan hanya persoalan fasilitas, tapi warisan pola hidup yang terbentuk puluhan tahun. Mengubahnya membutuhkan pendekatan lintas disiplin: edukasi kesehatan, inovasi fasilitas, hingga penguatan peran tokoh adat dan agama.


Langkah Edukatif dan Inovatif

Rapat koordinasi ini menjadi forum berbagi strategi—mulai dari optimalisasi dana desa untuk sanitasi, kolaborasi dengan sekolah untuk membentuk generasi sadar kebersihan, hingga penerapan teknologi pengolahan limbah rumah tangga yang ramah lingkungan.


Fery mengingatkan, “Ketika kita berhasil menghapus perilaku buang air besar sembarangan, kita tidak hanya memutus rantai penyakit, tetapi juga menulis babak baru sejarah kesehatan masyarakat Sambas.”


Di akhir pertemuan, pesan yang tertinggal bukan hanya daftar target kerja, tetapi sebuah amanah: ODF adalah peradaban yang kita hadiahkan untuk generasi mendatang. Bersih bukanlah sekadar keadaan, melainkan identitas yang harus dijaga.


Masyarakat yang bersih bukanlah hasil dari infrastruktur semata, melainkan buah dari kesadaran kolektif bahwa kesehatan adalah hak dan tanggung jawab bersama. Percepatan ODF di Sambas bukan hanya proyek sanitasi, tetapi pernyataan bahwa peradaban dimulai dari menghormati tubuh, lingkungan, dan generasi yang akan datang. Dalam bahasa peradaban, jamban yang layak adalah monumen tak kasatmata dari martabat manusia.


Tim

×
Berita Terbaru Update