![]() |
Foto istimewa |
PURBALINGGA |KompasX.com — Aroma skandal kembali menyeruak di jagat politik lokal. Ketua DPRD Purbalingga berinisial ‘BI’ akhirnya muncul di hadapan penyidik Satnarkoba Polres Purbalingga pada Selasa (10/6), usai sempat menjadi sorotan publik karena dikaitkan dalam dugaan kasus penyalahgunaan narkoba.
Setelah sekian lama menjadi perbincangan di ruang publik dan media sosial, kehadiran BI di Mapolres menjadi penegas bahwa kasus ini bukan sekadar isu semata. Pemeriksaan berlangsung selama 6 jam, dimulai sekitar pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB, dan dilakukan secara tertutup.
Kuasa Hukum: "Klien Kami Tidak Bersalah!"
Didampingi kuasa hukumnya, H. Djoko Susanto, S.H., BI datang tanpa pengawalan khusus. Dalam keterangan kepada awak media, Djoko menegaskan bahwa kedatangan kliennya adalah bentuk kepatuhan terhadap proses hukum yang berlaku.
“Status klien kami masih sebagai saksi. Ia hadir bukan karena terdesak, tetapi karena ingin menunjukkan komitmennya terhadap hukum dan transparansi publik,” ujar Djoko.
Djoko juga menampik keras segala tuduhan terkait penggunaan narkoba. Ia menyebut bahwa BI rutin menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk tes narkotika tahunan, dan seluruh hasilnya selalu negatif.
“Integritas klien kami tidak dibangun dalam semalam. Selama ini, beliau selalu menjaga diri dari hal-hal yang bisa merusak reputasi pribadi maupun kelembagaan,” tegasnya.
Polisi Masih Bungkam Soal Hasil Pemeriksaan
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil pemeriksaan. Saat dikonfirmasi, Kanit Narkoba Polres Purbalingga hanya memberikan jawaban singkat:
“Proses penyelidikan masih berjalan. Kami akan sampaikan hasilnya jika ada perkembangan signifikan.”
Sementara itu, di tengah simpang siur informasi, warganet dan masyarakat Purbalingga mulai terbelah: sebagian menuntut transparansi penuh, sebagian lain meminta publik menahan diri hingga ada kejelasan hukum.
Isu keterlibatan pejabat publik dalam kasus narkoba selalu menjadi atensi tinggi. Masyarakat kini menanti kejelasan: apakah ini hanya badai politik musiman, ataukah benar ada “borok” tersembunyi di balik kekuasaan?
Media akan terus mengawal perkembangan kasus ini dengan prinsip jurnalistik yang profesional, berimbang, dan akurat.