Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ketua GERAM Salatiga, Sisca Damaiyanti Soroti Atribut Tak Tepat Dipakai dalam Kasus BLN

Jumat, Juni 27, 2025 | Juni 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-27T16:37:38Z

 

Foto : Sisca Damaiyanti, ketua Geram Salatiga. Yang menyoroti atribut 
M. Sofyan yang menangani perkara BLN
SALATIGA|KompasX.com – Polemik seputar kasus dugaan penipuan yang melibatkan Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) di Kota Salatiga kembali mencuat ke permukaan.27 Juni 2025,  Kali ini, sorotan datang dari Ketua GERAM (Gerakan Rakyat Anti Madat) Salatiga, Sisca Damaiyanti, yang mengecam keras penggunaan atribut organisasinya oleh salah satu advokat dalam acara temu pendapat bersama para korban nasabah BLN.

Kasus BLN sendiri telah ramai diperbincangkan publik setelah video aksi demo warga yang merasa dirugikan sebagai nasabah koperasi tersebut viral di TikTok, YouTube, dan berbagai media sosial. Dalam video yang beredar, tampak seorang pria bernama Muhammad Sofyan, SH., yang hadir sebagai kuasa hukum BLN, mengenakan seragam bertuliskan “GERAM”.


Hal inilah yang memicu reaksi keras dari Sisca Damaiyanti. Ia menilai penggunaan seragam GERAM dalam konteks pembelaan perkara koperasi sangat tidak tepat dan bisa menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

“Kami ingin meluruskan, GERAM adalah organisasi yang fokus menangani permasalahan narkoba, bukan perkara hukum umum apalagi yang berkaitan dengan kasus koperasi. Saudara M. Sofyan seharusnya hadir menggunakan atribut dari organisasi advokat seperti PERADI, bukan memakai seragam GERAM yang seolah membawa-bawa nama kami dalam pembelaan BLN,” tegas Sisca saat ditemui awak media, Kamis (27/06).


Menurut Sisca, tindakan tersebut bukan hanya tidak sesuai konteks, tapi juga mencoreng citra organisasi GERAM yang selama ini dikenal aktif dalam gerakan pemberantasan narkoba.

“Dalam forum hukum seperti itu, apalagi mewakili klien dalam kapasitas sebagai kuasa hukum, sudah semestinya menggunakan identitas resmi sebagai advokat. Gunakanlah atribut organisasi profesi seperti PERADI, bukan memakai atribut GERAM yang jelas-jelas bukan wadah advokat,” ujar Sisca dengan nada tegas.


Sisca juga mengaku merasa malu jika publik mengira bahwa GERAM terlibat dalam pembelaan terhadap BLN, padahal organisasi tersebut sama sekali tidak memiliki hubungan atau kepentingan dalam perkara ini.

“Kami sangat menyayangkan dan menegaskan agar hal ini tidak terulang kembali. Kami menjaga marwah organisasi. GERAM tidak ada kaitan apapun dengan kasus BLN,” lanjutnya.

Sisca berharap klarifikasi ini dapat menjadi penegasan bagi publik bahwa kehadiran Muhammad Sofyan sebagai kuasa hukum BLN tidak mewakili GERAM secara organisasi, melainkan murni atas kapasitas pribadinya sebagai advokat.

“Kami tidak ingin nama GERAM dibawa-bawa dalam perkara di luar fokus kami. Harus ada batas yang jelas antara kapasitas pribadi dan nama organisasi. Ini demi menjaga kredibilitas bersama,” tutupnya.

Laporan ; Amad P

×
Berita Terbaru Update